LATAR BELAKANG
Energi dibagi menjadi dua jenis
terbarukan dan tidak terbarukan Energi Tak Terbarukan, kIta mendapatkan sebagian besar
energi kita dari sumber-sumber energi tak terbarukan, yang mencakup bahan bakar
fosil – minyak, gas alam, dan batu bara.
Di semarang pembangkit listrik
menggunakan tenaga uap UNNES juga turut menggunakan jasa dari PLTU ini. Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) adalah pembangkit yang
mengandalkan energi kinetik dari uap untuk menghasilkan energi listrik. Bentuk
utama dari pembangkit listrik jenis ini
adalah Generator yang dihubungkan ke turbinyang digerakkan oleh tenaga kinetik dari uap panas/kering.
Pembangkit listrik tenaga uapmenggunakan berbagai macam bahan bakar terutama
batu bara dan minyak bakar .Sedangkan batu bara dan minyak merupakan sumber energi yang
tidak bisa diperbarui. Oleh karena itu kita harus pandai-pandai dalam
memanfaatkan sumberdaya yang sudah ada.
Dewasa ini penggunaan sumber
energi semakin mengalami peningkatan seiring berkembangnya teknologi yang
pesat. Bahkan energi itu sekarang sudah menjadi kebutuhan manusia, karena
energi ini lebih nyaman dan praktis saat digunakan. Dengan semakin perlu
ditingkatkannya fungsi bangunan dewasa ini maka banyak gedung-gedung bangunan
seperti di unnes ini memakai lampu
dengan jumlah yang banyak dan penggunaan air conditioner (AC).
Air Conditioner atau biasanya lebih dikenal
dengan singkatan kata AC. AC merupakan alat pendingin ruangan. Di Unnes masih
terdapat gedung yang masih menggunakan AC,meskipun sudah diterapkannya sistem
konservasi,namun tetap di gunakan karena sudah terlanjur dipasang menurut
petugas yang menjaga gedung tersebut, Padahal penggunaan AC ini melenceng dari
sistem konservasi, karena pada dasarnya konservasi itu menjaga dan melindungi.
Penggunaan Ac dianggap mtidak sesuai dengan konservasi karena Masalah dari
penggunaannya AC yang terus menerus setiap hari memberikan efek negatif pada
kesehatan dan kerusakan lingkungann.
Sebagai
kampus yang mengusung konservasi sebagai slogannya, hal apa yang sudah
dilakukan unnes dalam penghematan energi selama ini, dan seberapa efektifkah
upaya unnes dalam mewujudkan konservasi. Selain itu apa dampak penggunaan
energi di sekitar unnes?
PEMBAHASAN
Unnes berupaya mewujudkan kampus
konservasi sebagai upaya dalam melestarikan lingkungan sekitar dan sekaligus
berupaya menghemat energi yang digunakan, sebelum tahun 2013 unnes menggunakan
dan menyalakan ac dalam kegiatan sehari-hari, namun setelah ada kebijakan di
tiap fakultas tidak menyalakan ac dalam kegiatan sehari-hari, namun dalam
kenyataan penerapannya belum semua fakultas melaksanakan kebijakan tersebut.
Penggunaan listrik di gedung FE lebih boros daripada di gedung lain. Saat
kegiatan perkuliahan pada siang hari,lampu memang kadang tidak dinyalakan.
Namun pendingin ruangan yaitu AC selalu digunakan saat kuliah berlangsung,t idak
hanya itu, ketika kuliah sudah selesai pun, kadang AC masih tetap nyala. Kalau
masih sebatas lampu maupun LCD, bisa dimaklumi karena lampu memang untuk
penerangan dan tidak mungkin kalau belajar dalam keadaan gelap,begitu juga
dengan LCD, itu merupakan media utama untuk kegiatan belajar mengajar,karena
hampir semua dosen mengajar menggunakan LCD, dan biasanya untuk presentasi
mahasiswa.
Namun kalau untuk AC, itu tidak
terlalu penting. Karena AC hanya merupakan kebutuhan tersier dan hanya
alternatif ke sekian. Dalam 1 ruang kuliah,bisa kita jumpai terdapat lebih dari
satu AC, bahkan bisa sampai 4 AC. Selain mengakibatan keborosan di energi
listrik,tapi zat pembuangan yang dihasilkan AC yaitu gas CFC dapat menyababkan
pencemaran lapisan ozon. Lapisan ozon sendiri berfungsi mengurangi panasnya
radiasi sinar matahari ke bumi. Jika lapisan ozon menipis, suhu bumi akan
meningkat. Jadi selain berakibat borosnya energi listrik juga menyebabkan
pencemaran lapisan atmosfer.
Sebagai analisis sederhana, di UNNES
mempunyai 37 gedung tiap gedung memiliki
3 lantai dan 18 ruangan, setiap 1 ruangan memiliki 2 ac. Jika di hitung total
semua AC yang ada di unnes berjumlah 1184 AC dengan daya ½ PK atau 373 watt per
AC*1/2 PK=373WJadi seluruh daya AC di unnes sekitar 441.632 watt (1184x373)
karena tarif berlaku per kWh maka 441.632 W = 441,632 kWh.
Rata-rata ac menyala tiap hari sekitar 10 jam jadi 441,632 x 10= 4.416,32 kwh*1kWh= rp.1000kWh x Rp = 4.416,32x1000= Rp 4.416.320 per hari*I hari = Rp 4.416.320Jadi biaya selama sebulan 30 hari = 4.416.320 x 30 =
Rp 132.489.600
KESIMPULAN
Kebijakan untuk tidak
memakai AC dalam kegiatan dikelas belum dapat terealisasi sebagaimana mestinya,
padahal penggunaan dan dampak dari AC adalah mengakibatan keborosan di energi
listrik sekaligus energi alam,kemudian zat pembuangan yang dihasilkan AC yaitu
gas CFC dapat menyababkan pencemaran lapisan ozon. Dilain sisi unnes sudah
sekitar 70 persen lebih mematikan AC pada saat pembelajaran berlangsung hal ini
sudah cukup bagus untuk awal pemberlakuannya.
Dari hitungan diatas
dapat diketahui jumlah anggaran negara terpakai sekitar Rp.132.489.600 dalam
jangka waktu satu bulan dan itu bisa lebih karena di sebagian ruangan terdapat
lebih dari dua buah AC, selain itu jika penerapan mematikan AC saat kegiatan
belajar di UNNES di jalankan kita juga dapat menghemat ENERGI sebesar
4.416.32kW lebih dalam sebulan