Senin, 16 September 2013

MEMINIMALISIR PENGGUNAAN ENERGI DI SEKITAR LINGKUNGAN UNNES


LATAR BELAKANG

Energi dibagi menjadi dua jenis terbarukan dan tidak terbarukan Energi Tak Terbarukan, kIta mendapatkan sebagian besar energi kita dari sumber-sumber energi tak terbarukan, yang mencakup bahan bakar fosil – minyak, gas alam, dan batu bara.
Di semarang pembangkit listrik menggunakan tenaga uap UNNES juga turut menggunakan jasa dari PLTU ini. Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) adalah pembangkit yang mengandalkan energi kinetik dari uap untuk menghasilkan energi listrik. Bentuk utama dari pembangkit listrik jenis ini adalah Generator yang dihubungkan ke turbinyang digerakkan oleh tenaga kinetik dari uap panas/kering. Pembangkit listrik tenaga uapmenggunakan berbagai macam bahan bakar terutama batu bara dan minyak bakar .Sedangkan batu bara dan minyak merupakan sumber energi yang tidak bisa diperbarui. Oleh karena itu kita harus pandai-pandai dalam memanfaatkan sumberdaya yang sudah ada.
Dewasa ini penggunaan sumber energi semakin mengalami peningkatan seiring berkembangnya teknologi yang pesat. Bahkan energi itu sekarang sudah menjadi kebutuhan manusia, karena energi ini lebih nyaman dan praktis saat digunakan. Dengan semakin perlu ditingkatkannya fungsi bangunan dewasa ini maka banyak gedung-gedung bangunan seperti di unnes ini  memakai lampu dengan jumlah yang banyak dan penggunaan air conditioner (AC).
Air Conditioner atau biasanya lebih dikenal dengan singkatan kata AC. AC merupakan alat pendingin ruangan. Di Unnes masih terdapat gedung yang masih menggunakan AC,meskipun sudah diterapkannya sistem konservasi,namun tetap di gunakan karena sudah terlanjur dipasang menurut petugas yang menjaga gedung tersebut, Padahal penggunaan AC ini melenceng dari sistem konservasi, karena pada dasarnya konservasi itu menjaga dan melindungi. Penggunaan Ac dianggap mtidak sesuai dengan konservasi karena Masalah dari penggunaannya AC yang terus menerus setiap hari memberikan efek negatif pada kesehatan dan kerusakan lingkungann. 

Sebagai kampus yang mengusung konservasi sebagai slogannya, hal apa yang sudah dilakukan unnes dalam penghematan energi selama ini, dan seberapa efektifkah upaya unnes dalam mewujudkan konservasi. Selain itu apa dampak penggunaan energi di sekitar unnes?



PEMBAHASAN


Unnes berupaya mewujudkan kampus konservasi sebagai upaya dalam melestarikan lingkungan sekitar dan sekaligus berupaya menghemat energi yang digunakan, sebelum tahun 2013 unnes menggunakan dan menyalakan ac dalam kegiatan sehari-hari, namun setelah ada kebijakan di tiap fakultas tidak menyalakan ac dalam kegiatan sehari-hari, namun dalam kenyataan penerapannya belum semua fakultas melaksanakan kebijakan tersebut. Penggunaan listrik di gedung FE lebih boros daripada di gedung lain. Saat kegiatan perkuliahan pada siang hari,lampu memang kadang tidak dinyalakan. Namun pendingin ruangan yaitu AC selalu digunakan saat kuliah berlangsung,t idak hanya itu, ketika kuliah sudah selesai pun, kadang AC masih tetap nyala. Kalau masih sebatas lampu maupun LCD, bisa dimaklumi karena lampu memang untuk penerangan dan tidak mungkin kalau belajar dalam keadaan gelap,begitu juga dengan LCD, itu merupakan media utama untuk kegiatan belajar mengajar,karena hampir semua dosen mengajar menggunakan LCD, dan biasanya untuk presentasi mahasiswa.

Namun kalau untuk AC, itu tidak terlalu penting. Karena AC hanya merupakan kebutuhan tersier dan hanya alternatif ke sekian. Dalam 1 ruang kuliah,bisa kita jumpai terdapat lebih dari satu AC, bahkan bisa sampai 4 AC. Selain mengakibatan keborosan di energi listrik,tapi zat pembuangan yang dihasilkan AC yaitu gas CFC dapat menyababkan pencemaran lapisan ozon. Lapisan ozon sendiri berfungsi mengurangi panasnya radiasi sinar matahari ke bumi. Jika lapisan ozon menipis, suhu bumi akan meningkat. Jadi selain berakibat borosnya energi listrik juga menyebabkan pencemaran lapisan atmosfer.
Sebagai analisis sederhana, di UNNES mempunyai  37 gedung tiap gedung memiliki 3 lantai dan 18 ruangan, setiap 1 ruangan memiliki 2 ac. Jika di hitung total semua AC yang ada di unnes berjumlah 1184 AC dengan daya ½ PK atau 373 watt per AC*1/2 PK=373WJadi seluruh daya AC di unnes sekitar 441.632 watt (1184x373) karena tarif berlaku per kWh maka 441.632 W = 441,632 kWh.
Rata-rata ac menyala tiap hari sekitar  10 jam jadi 441,632 x 10= 4.416,32 kwh*1kWh= rp.1000kWh x Rp = 4.416,32x1000=  Rp 4.416.320 per hari*I hari = Rp 4.416.320Jadi biaya selama sebulan 30 hari = 4.416.320 x 30 = Rp 132.489.600


KESIMPULAN
Kebijakan untuk tidak memakai AC dalam kegiatan dikelas belum dapat terealisasi sebagaimana mestinya, padahal penggunaan dan dampak dari AC adalah mengakibatan keborosan di energi listrik sekaligus energi alam,kemudian zat pembuangan yang dihasilkan AC yaitu gas CFC dapat menyababkan pencemaran lapisan ozon. Dilain sisi unnes sudah sekitar 70 persen lebih mematikan AC pada saat pembelajaran berlangsung hal ini sudah cukup bagus untuk awal pemberlakuannya.


Dari hitungan diatas dapat diketahui jumlah anggaran negara terpakai sekitar Rp.132.489.600 dalam jangka waktu satu bulan dan itu bisa lebih karena di sebagian ruangan terdapat lebih dari dua buah AC, selain itu jika penerapan mematikan AC saat kegiatan belajar di UNNES di jalankan kita juga dapat menghemat ENERGI sebesar 4.416.32kW lebih dalam sebulan

Artikel Terkait